TUGAS
RESUME
AKUNTANSI
KEUANGAN 1
Dosen
: Ratna Wijayanti DP,SE.,MM
KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
DAN
LAPORAN KEUANGAN
![]() |
SITI MAKHFIDAH / 212131622
Program
Studi Akuntansi
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA GAMA LUMAJANG
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Kerangka Kerja konseptual
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi (constituation); suatu sistem koheren
yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang
menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penetuan sifat,
fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka konseptual Merupakan suatu Kebutuhan yang menjadi acuan pembuatan standar akuntansi keuangan agar standar tersebut
dapat lebih berguna, koheren dan konsisten sepanjang waktu dan membantu akuntan untuk dengan cepat mengatasi masalah dengan mengacu
pada conceptual framework.
Tujuan Kerangka Konseptual:
-
Memberikan informasi yang berguna
untuk keputusan investasi dan kredit
-
Dapat membantu investor dan kreditor
untuk menilai prospek arus kas di masa mendatang
-
Menggambarkan sumber daya ekonomis,
klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya
Kegunaan dari Kerangka Konseptual
Kerangka kerja konseptual memberikan dasar/landasan yang konsisten dan
memadai bagi para penyusun standar akuntansi, penyusun laporan keuangan,
pengguna laporan keuangan, dan pihak-pihak lainnya yang turut terlibat dalam
proses pelaporan keuangan. Kerangka kerja konseptual memang tidak akan dapat memecahkan seluruh
masalah dalam akuntansi, tetapi jika digunakan secara konsisten maka kerangka
kerja ini seharusnya dapat membantu memperbaiki pelaporan keuangan.
Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Unsur-unsur keuangan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
mencakup tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas. Kelompok pertama ini
menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan besarnya klaim
atau tuntutan kreditor maupun pemilik modal terhadap sumber daya tersebut pada
suatu waktu tertentu. Kelompok kedua mencakup tujuh unsur yaitu investasi oleh
pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian.kelompok kedua ini menggambarkan transaksi dan
peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kinerja perusahaan selama periode waktu
tertentu.
B.
Konsep, Asumsi dan Prinsip yang Mendasari
Kerangka kerja konseptual terdiri dari
konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar.
Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan
harus diakui, diukur dan dilaporkan oleh perusahaan.konsep-konsep ini berfungsi
sebagai pedoman dalam menanggapi isu-isu pelaporan keuangan yang controversial
secara rasional.
Asumsi-Asumsi Dasar
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur
akuntansi keuangan adalah : (1) entitas ekonomi, (2) kelangsungan hidup, (3)
unit moneter, dan (4) periodisitas
1. Asumsi Entitas Ekonomi
Asumsi entitas keuangan mengandung arti (economic entity assumption) mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi
dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban tertentu.dengan kata lain,
aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas
pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya. Pada tingkat paling dasar,
asumsi entitas ekonomi meminta Panera Bread Company untuk mencatat aktivitas
keuangan perusahaan terpisah dari aktivitas pemilik dan manager. Demikian juga,
pengguna laporan keuangan harus dapat membedakan aktivitas dan unsur-unsur
perusahaan yang berbeda.
2. Asumsi Kelangsungan Hidup
Sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi kelangsungan
hidup (going concern assumption)
yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang. Pengalaman
mengidikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan
dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Dan walaupun akuntan tidak
percaya bahwa perusahaan akan hidup selamanya, akuntan mengasumsikan bahwa
perusahaan akan hidup cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmennya.
3. Asumsi Unit Moneter
Asumsi unit moneter (monetary unit
assumptions) mengandung arti bahwa uang adalah dominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar
yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini menyiratkan bahwa
unit moneter adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran barang
dan jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara
universal, dapat dipahami dan berguna. Aplikasi asumsi ini tergantung pada
asumsi-asumsi yang lebih besar bahwa data kuantitatif akan berguna dalam
mengkomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi dan membuat
keputusan ekonomi yang rasional.
4. Asumsi Periodisitas
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah
dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Namun, pengambil
keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu.
Pemakai perlu diberitahukan tentang
kinerja dan status ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat
mengevaluasi dan membandingkan dengan perusahaan lain. Jadi informasi harus
dilaporkan secara periodik.
Asumsi periodisitas (periodicity
assumptions) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah
perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode waktu artificial. Periode waktu
ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah secara bulanan, kuartalan dan
tahunan.
Semakin pendek periode waktu, semakin sulit menetukan laba bersih yang
tepat untuk periode bersangkutan. Hasil bulanan biasanya tidak sekuat hasil kuartalan,
dan hasil kuartalan biasanya tidak seakurat hasil tahunan, investor
menginginkan agar informasi semacam itu diproses dan disebarkan secara cepat.
Namun, semakin cepat penerbitan informasi, semakin tinggi probabilitas ketidak
akuratan. Fenomena ini memberikan contoh yang menarik tentang trade-off anatar
relevansi dengan reabilitas dalam penyajian data keuangan.
Masalah penentuan periode waktu ini menjadi lebih serius karena siklus
hidup prodak menjadi semakin pendek dan produk menjadi semakin cepat usang.
Banyak pihak percaya bahwa, akibat kemajuan teknologi, dibutuhkan lebih banyak
informasi keuangan real time secar online untuk menjamin tersedianya informasi
yamg relevan.
Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
Empat prinsip dasar akuntansi (principles
of accounting) yang digunakan untuk mencatat transaksi adalah : (1) biaya
historia (2) pengakuan pendapatan (3) penandingan (4) pengungkapan penuh.
1. Prinsip Biaya Historis
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan
dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Hal ini sering kali disebut dengan
prinsip biaya histori (historical cost
principle). Biaya (cost) memiliki
keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya; yaitu dapat
diandalkan.kewajiban juga diukur berdasarkan biaya historis seperti, wesel dan
utang usaha, diterbitkan serta dipertukarkan oleh perusahaan dengan aktiva,
atau barangkali jasa, pada harga yang telah disepakati. Harga ini, yang
ditentukan oleh transaksi pertukaran, adalah “biaya” kewajiban. Perusahaan
menggunakan jumlah ini untuk mencatat kewajiban dalam akun dan melaporkannya
dalam laporan keuangan.
Secara, umum penggunaan laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya
historis karena memberikan tolok ukur yang dapat dipercaya untuk mengukur tren
histori. Akan tetapi, informasi nilai wajar, mungkin lebih berguna bagi jenis
aktiva dan kewajiban tertentu serta dalam industri tertentu.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah kapan pendapatan harus
diakui. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat
direalisasi dan (2) telah dihasilkan. Pendekatan ini sering kali dipandang
sebagai prinsip pengakuan pendapatan (revenue
recognition principle).
3. Prinsip Penandingan
Dalam mengakui beban, pendekatan yang dipakai adalah “biarkan beban
mengikuti pendapatan”. Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau
ketika pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk diproduksi, tetapi ketika
pekerjaan (jasa) atau produk secara aktual memberikan kontribusi terhadap
pendapatan. Praktek ini disebut sebagai prinsip penandingan (matching principle) karena menyatakan
usaha (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini
rasional dan dapat diterapakan.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip pengungkapan penuh menyediakan informasi yang mencukupi untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Dan mengakui bahwa sifat dan
jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan
serangkaian trade-off penilaian.
C. Penyajian laporan keuangan
a Pengertian dan Tujuan
Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai
posisi keuangan dan hasil usaha. Sedangkan dalam SAK dijelaskan tentang tujuan
laporan keuangan yang isinya ; “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.
b. Komponen Laporan Keuangan
1. Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba
rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi
bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
2. Laporan perubahan ekuitas adalah sebuah
laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan
untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal). Modal pemilik akan
bertambah dengan adanya investasi dan laba bersih, sebaliknya modal pemilik
akan berkurang dengan adanya prive dan rugi bersih.
3. Neraca (balance
sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva ,
kewajiban, dan modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah
untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4.Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan
arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing
aktivitas , mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada
aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu tertentu. Laporan
arus kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh
aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan
sampai dengan akhir periode.
c. Karakteristik kualitatif
1. Dapat dipahami. Maksudnya adalah laporan keuangan itu dapat dibaca oleh
para pemakai atau para pengambil keputusan.
2. Relevansi. Maksudnya adalah sebagai sesuatu yang dapat membedakan.
Dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan user, dengan
kata lain mampu membuat beda hasil dari berbagai alternative keputusan yang
ada. Karakteristik kualitatif dari informasi yang relevan adalah bahwa
informasi tersebut memiliki nilai umpan balik, prediktif,dan ketepatan waktu.
3. Reliabilitis (kehandalan). Maksudnya adalah informasi dapat dikatakan
dapat dihandalkan atau memiliki karakteristik kualitatif rehabilitis jika
informasi tersebut : (1) dapat diuji, artinya adalah bahwa hasil yang sama akan
dapat diberikan oleh informasi tersebut melalui vertifikasi oleh siapapun juga
akuntannya dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. (2) disajikan secara
tepat,relative bebas dari kesalahan, menggambarkan keadaan yang sebenarnya.dan
(3) netral.
4. Komparabilitas. Maksudnya adalah informasi tentang sebuah perusahaan
akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa
menyangkut perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan informasi
serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.
`
Daftar Pustaka
Hery.2012.Akuntansi
Keuangan Menengah 1.Jakarta:Bumi Aksara.
Kieso,Donald.dkk.2008.Akuntansi
Intermediate.Jakarta:Erlangga.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar