Senin, 30 Juni 2014

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

TUGAS RESUME
AKUNTANSI KEUANGAN 1

Dosen : Ratna Wijayanti DP,SE.,MM


KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
DAN LAPORAN KEUANGAN




 











SITI MAKHFIDAH / 212131622



Program Studi Akuntansi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA GAMA LUMAJANG

BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Pengertian Kerangka Kerja konseptual
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi (constituation); suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penetuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka konseptual Merupakan suatu Kebutuhan yang menjadi acuan pembuatan standar akuntansi keuangan agar standar tersebut dapat lebih berguna, koheren dan konsisten sepanjang waktu dan membantu akuntan untuk dengan cepat mengatasi masalah dengan mengacu pada conceptual framework.

Tujuan Kerangka Konseptual:
-       Memberikan informasi yang berguna untuk keputusan investasi dan kredit
-       Dapat membantu investor dan kreditor untuk menilai prospek arus kas di masa mendatang
-       Menggambarkan sumber daya ekonomis, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya

Kegunaan dari Kerangka Konseptual
Kerangka kerja konseptual memberikan dasar/landasan yang konsisten dan memadai bagi para penyusun standar akuntansi, penyusun laporan keuangan, pengguna laporan keuangan, dan pihak-pihak lainnya yang turut terlibat dalam proses pelaporan keuangan. Kerangka kerja konseptual  memang tidak akan dapat memecahkan seluruh masalah dalam akuntansi, tetapi jika digunakan secara konsisten maka kerangka kerja ini seharusnya dapat membantu memperbaiki pelaporan keuangan.

Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Unsur-unsur keuangan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mencakup tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas. Kelompok pertama ini menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan besarnya klaim atau tuntutan kreditor maupun pemilik modal terhadap sumber daya tersebut pada suatu waktu tertentu. Kelompok kedua mencakup tujuh unsur yaitu investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.kelompok kedua ini menggambarkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu.

B.   Konsep, Asumsi dan Prinsip yang Mendasari
Kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar. Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur dan dilaporkan oleh perusahaan.konsep-konsep ini berfungsi sebagai pedoman dalam menanggapi isu-isu pelaporan keuangan yang controversial secara rasional.

Asumsi-Asumsi Dasar
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah : (1) entitas ekonomi, (2) kelangsungan hidup, (3) unit moneter, dan (4) periodisitas
1.    Asumsi Entitas Ekonomi
Asumsi entitas keuangan mengandung arti (economic entity assumption) mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban tertentu.dengan kata lain, aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya. Pada tingkat paling dasar, asumsi entitas ekonomi meminta Panera Bread Company untuk mencatat aktivitas keuangan perusahaan terpisah dari aktivitas pemilik dan manager. Demikian juga, pengguna laporan keuangan harus dapat membedakan aktivitas dan unsur-unsur perusahaan yang berbeda.
2.    Asumsi Kelangsungan Hidup
Sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi kelangsungan hidup (going concern assumption) yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang. Pengalaman mengidikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Dan walaupun akuntan tidak percaya bahwa perusahaan akan hidup selamanya, akuntan mengasumsikan bahwa perusahaan akan hidup cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmennya.
3.    Asumsi Unit Moneter
Asumsi unit moneter (monetary unit assumptions) mengandung arti bahwa uang adalah dominator umum  dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang paling efektif untuk menunjukkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran barang dan jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami dan berguna. Aplikasi asumsi ini tergantung pada asumsi-asumsi yang lebih besar bahwa data kuantitatif akan berguna dalam mengkomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional.
4.    Asumsi Periodisitas
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Pemakai perlu diberitahukan  tentang kinerja dan status ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan membandingkan dengan perusahaan lain. Jadi informasi harus dilaporkan secara periodik.
Asumsi periodisitas (periodicity assumptions) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode waktu artificial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah secara bulanan, kuartalan dan tahunan.
Semakin pendek periode waktu, semakin sulit menetukan laba bersih yang tepat untuk periode bersangkutan. Hasil bulanan biasanya tidak sekuat hasil kuartalan, dan hasil kuartalan biasanya tidak seakurat hasil tahunan, investor menginginkan agar informasi semacam itu diproses dan disebarkan secara cepat. Namun, semakin cepat penerbitan informasi, semakin tinggi probabilitas ketidak akuratan. Fenomena ini memberikan contoh yang menarik tentang trade-off anatar relevansi dengan reabilitas dalam penyajian data keuangan.
Masalah penentuan periode waktu ini menjadi lebih serius karena siklus hidup prodak menjadi semakin pendek dan produk menjadi semakin cepat usang. Banyak pihak percaya bahwa, akibat kemajuan teknologi, dibutuhkan lebih banyak informasi keuangan real time secar online untuk menjamin tersedianya informasi yamg relevan.

Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
Empat prinsip dasar akuntansi (principles of accounting) yang digunakan untuk mencatat transaksi adalah : (1) biaya historia (2) pengakuan pendapatan (3) penandingan (4) pengungkapan penuh.
1.    Prinsip Biaya Historis
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Hal ini sering kali disebut dengan prinsip biaya histori (historical cost principle). Biaya (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya; yaitu dapat diandalkan.kewajiban juga diukur berdasarkan biaya historis seperti, wesel dan utang usaha, diterbitkan serta dipertukarkan oleh perusahaan dengan aktiva, atau barangkali jasa, pada harga yang telah disepakati. Harga ini, yang ditentukan oleh transaksi pertukaran, adalah “biaya” kewajiban. Perusahaan menggunakan jumlah ini untuk mencatat kewajiban dalam akun dan melaporkannya dalam laporan keuangan.
Secara, umum penggunaan laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolok ukur yang dapat dipercaya untuk mengukur tren histori. Akan tetapi, informasi nilai wajar, mungkin lebih berguna bagi jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta dalam industri tertentu.
2.    Prinsip Pengakuan Pendapatan
Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah kapan pendapatan harus diakui. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasi dan (2) telah dihasilkan. Pendekatan ini sering kali dipandang sebagai prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle).
3.    Prinsip Penandingan
Dalam mengakui beban, pendekatan yang dipakai adalah “biarkan beban mengikuti pendapatan”. Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa) atau produk secara aktual memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Praktek ini disebut sebagai prinsip penandingan (matching principle) karena menyatakan usaha (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini rasional dan dapat diterapakan.
4.    Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip pengungkapan penuh menyediakan informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Dan mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan serangkaian trade-off penilaian.
C. Penyajian laporan keuangan
a  Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan dan hasil usaha. Sedangkan dalam SAK dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya ; “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan  yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.
b. Komponen Laporan Keuangan
1. Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
2. Laporan perubahan ekuitas adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal). Modal pemilik akan bertambah dengan adanya investasi dan laba bersih, sebaliknya modal pemilik akan berkurang dengan adanya prive dan rugi bersih.
3. Neraca (balance sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva , kewajiban, dan modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4.Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas , mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

c. Karakteristik kualitatif
1.    Dapat dipahami. Maksudnya adalah laporan keuangan itu dapat dibaca oleh para pemakai atau para pengambil keputusan.
2.    Relevansi. Maksudnya adalah sebagai sesuatu yang dapat membedakan. Dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan user, dengan kata lain mampu membuat beda hasil dari berbagai alternative keputusan yang ada. Karakteristik kualitatif dari informasi yang relevan adalah bahwa informasi tersebut memiliki nilai umpan balik, prediktif,dan ketepatan waktu.
3.    Reliabilitis (kehandalan). Maksudnya adalah informasi dapat dikatakan dapat dihandalkan atau memiliki karakteristik kualitatif rehabilitis jika informasi tersebut : (1) dapat diuji, artinya adalah bahwa hasil yang sama akan dapat diberikan oleh informasi tersebut melalui vertifikasi oleh siapapun juga akuntannya dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. (2) disajikan secara tepat,relative bebas dari kesalahan, menggambarkan keadaan yang sebenarnya.dan (3) netral.
4.    Komparabilitas. Maksudnya adalah informasi tentang sebuah perusahaan akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.
`
 

Daftar Pustaka
Hery.2012.Akuntansi Keuangan Menengah 1.Jakarta:Bumi Aksara.
Kieso,Donald.dkk.2008.Akuntansi Intermediate.Jakarta:Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar